Dan, Terucaplah Surat Al Kahfi dari Mulutnya….
Farih Abdurrahman. Allah swt telah memilihnya agar menjadi salah satu bukti karamah-Nya yang diperlihatkan kepada umat manusia. Di bumi Aljazai...r, anak usia tiga tahun ini menghafal Al-Qur'an sejak ia masih dalam kandungan ibunya…
Ibu Abdurrahman -sebagaimana diceritakan ayahnya- rajin membaca surat al Kahfi ketika Abdurrahman masih dalam kandungan, sebagaimana juga setelah lahir orangtuanya sering menyetel Al Affasy Channel -saluran televisi yang menyiarkan bacaan Al-Qur'an-, bahkan ketika orangtuanya ingin merubah channel yang ditonton si kecil Abdurrahman sering menolak.
Malam itu, ia dituntun orang tuanya untuk bisa duduk di kursi podium, di sebuah acara yang ditayangkan oleh televisi Aljazair, yang bertajuk “Fursaan Al-Qur’an”. Memakai torbus atau topi merah khas Aljazair, ia pun duduk dengan senyum dan mata polosnya. Kakinya yang masih sangat pendek, bergantung dan berayun di kursi yang masih terlalu tinggi untuk ukuran anak seusianya. Kala itu ia berada di hadapan seratusan hadirin yang sebagiannya, adalah tokoh agama dan para penghafal Al-Qur'an. Lalu, lisannya tak lama berucap lancar ayat demi ayat surat Maryam yang berjumlah 98 ayat. Sebagaimana yang umum berlaku di Aljazair, pembacaan Al-Qur'an dilakukan lewat riwayat Hafash dari Ashim melalui Asy Shatibi. Itulah yang dibunyikan oleh Farih.
Farih Abdurrahman, usianya masih tiga tahun. Siapapun yang melihat sosoknya, pasti gemas. Matanya yang berbinar, senyumannya yang polos, raut mukanya yang bersih dan polahnya yang ceria. Farih, ia bukan anak biasa. Ia anak istimewa. Sebagian orang bahkan menyebutnya sebagai “at thiflu al mu’jizah” atau bocah mukjizat. Tentu saja, mukjizat tidak dalam arti sebenarnya. Hanya menandakan bahwa Farih memang memiliki keistimewaan yang sangat jarang dimiliki anak-anak seusianya.
Bagaimana dengan kita? Jangankan untuk menghafal, membaca saja kadang masih belepotan.
Farih Abdurrahman. Allah swt telah memilihnya agar menjadi salah satu bukti karamah-Nya yang diperlihatkan kepada umat manusia. Di bumi Aljazai...r, anak usia tiga tahun ini menghafal Al-Qur'an sejak ia masih dalam kandungan ibunya…
Ibu Abdurrahman -sebagaimana diceritakan ayahnya- rajin membaca surat al Kahfi ketika Abdurrahman masih dalam kandungan, sebagaimana juga setelah lahir orangtuanya sering menyetel Al Affasy Channel -saluran televisi yang menyiarkan bacaan Al-Qur'an-, bahkan ketika orangtuanya ingin merubah channel yang ditonton si kecil Abdurrahman sering menolak.
Malam itu, ia dituntun orang tuanya untuk bisa duduk di kursi podium, di sebuah acara yang ditayangkan oleh televisi Aljazair, yang bertajuk “Fursaan Al-Qur’an”. Memakai torbus atau topi merah khas Aljazair, ia pun duduk dengan senyum dan mata polosnya. Kakinya yang masih sangat pendek, bergantung dan berayun di kursi yang masih terlalu tinggi untuk ukuran anak seusianya. Kala itu ia berada di hadapan seratusan hadirin yang sebagiannya, adalah tokoh agama dan para penghafal Al-Qur'an. Lalu, lisannya tak lama berucap lancar ayat demi ayat surat Maryam yang berjumlah 98 ayat. Sebagaimana yang umum berlaku di Aljazair, pembacaan Al-Qur'an dilakukan lewat riwayat Hafash dari Ashim melalui Asy Shatibi. Itulah yang dibunyikan oleh Farih.
Farih Abdurrahman, usianya masih tiga tahun. Siapapun yang melihat sosoknya, pasti gemas. Matanya yang berbinar, senyumannya yang polos, raut mukanya yang bersih dan polahnya yang ceria. Farih, ia bukan anak biasa. Ia anak istimewa. Sebagian orang bahkan menyebutnya sebagai “at thiflu al mu’jizah” atau bocah mukjizat. Tentu saja, mukjizat tidak dalam arti sebenarnya. Hanya menandakan bahwa Farih memang memiliki keistimewaan yang sangat jarang dimiliki anak-anak seusianya.
Bagaimana dengan kita? Jangankan untuk menghafal, membaca saja kadang masih belepotan.
Comments
Post a Comment